TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS)
Dosen Pengampu :
Dr. Ir. H. SUMIRIN, MS
Disusun oleh :
ARI AYU KUSUMANINGTYAS,
ST
NIM. MTS.153110735
PROGRAM PASCA SARJANA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN
AGUNG
SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Sistem Informasi Manajemen
(SIM) bagi suatu rumah sakit merupakan hal yang sangat penting untuk segera
diterapkan.Hal ini mengingat semakin kompleksnya permasalahan yang ada dalam
data medik pasien maupun data-data administrasi yang ada di rumah sakit.Namun
menyediakan SIM bukanlah hal yang mudah, terutama jika dikaitkan dengan biaya
pengadaan SIM yang relatif sangat besar.
Penerapan sistem informasi
pada suatu rumah sakit memerlukan suatu perencanaan yang matang. Bila dilakukan
secara tergesa-gesa tanpa melakukan perencanaan terlebih dahulu dikhawatirkan
akan memakan biaya yang mahal, kemungkinan ada biaya baru baik untuk riset
kelayakan dan lain-lain akan menambah biaya selanjutnya. Dalam penerapan sistem
informasi maka masalah finansial merupakan faktor yang sangat penting.
Beberapa hambatan-hambatan
yang sering dialami oleh pihak Rumah Sakit yang disebabkan oleh sistem
informasi yang belum dikelola dengan baik adalah pencatatan yang berulang yang
menyebabkan penduplikasian data, data yang belum terintegrasi atau masih tersebar,
pencatatan data masih dilakukan secara manual sehingga banyak terdapat
kesalahan dan informasi terlambat disebarkan.
Oleh karena sistem informasi
manajemen untuk Rumah Sakit sangat perlu dilakukan agar dapat memberikan
pelayanan prima kepada masyarakat, dapat menyajikan laporan akurat sehingga
dapat memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
I.2. TUJUAN
PENERAPAN SIMRS
Tujuan Umum penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah : Meningkatkan
pelayanan kesehatan dan keperawatan kepeda pasien secara optimal.
Sedangkan Tujuan khususnya, antara
lain :
1.
Merubah cara konvensional menjadi cara yang modern
2.
Agar dapat bersaing secara globalisasi
3.
Mengurangi kekeliruan dalam segala aspek pelayanan
kesehatan
4.
Memotivasi pekerja bekerja lebih praktis
5.
Meningkatkan kinerja pekerja
6.
Menjadikan Rumah Sakit pilihan pasien diantara
rumah sakit lain
7.
Efisien dan efektik dalam kebutuhan tenaga.
8.
Mengurangi biaya yang berlebihan.
PEMBAHASAN
II.1. PENGERTIAN
SIMRS
Sistem Informasi Manajemen
terdiri dari tiga kata yaitu sistem, informasi dan manajemen. Sistem adalah
suatu himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi,
saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Informasi
adalah data yang telah disusun sedemikian rupa, sehingga bermakna dan
bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang akan
menggunkannya untuk membuat keputusan. Manajemen adalah tindakan memikirkan dan
mencapai hasil-hasil yang diinginkan melalui usaha kelompok yang terdiri dari
tindakan mendayagunakan bakat-bakat manusia dan sumber-sumber daya. Sehingga
Sistem Informasi Manajemen berarti suatu sistem yang menyediakan kepada
pengelola organisasi maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugas-tugas organisasi.
Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS) adalah suatu prosedur pemrosesan data-data baik data-data
umum Rumah Sakit maupun data-data medik pasien sehingga dapat mendukung proses pengambilan
keputusan manajemen.
Jika lebih spesifik lagi
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang dimaksudkan adalah suatu sistem
yang telah berbasiskan komputer untuk mengolah data-data medik pasien maupun
data-data administrasi yang dimiliki rumah sakit. Selama ini jika kita bicara
tentang rumah sakit, yang paling mudah diingat adalah pelayanannya yang tidak
memuaskan ketika melakukan administrasi atau waktu yang terlalu yang dibutuhkan
oleh perawat untuk mencari data-data medik pasien.
Sedangkan untuk melakukan
penerapan sistem informasi rumah sakit dibutuhkan biaya yang tidak sedikit
jumlahnya. Banyak yang harus benar-benar dipersiapkan agar hasil yang akan
diperoleh seperti apa yang diharapkan. Komponen utama untuk menunjang
terlaksananya penerapan sistem informasi yang benar dan sesuai kebutuhan :
· Software (Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit)
· Hardware (seperangkat
komputer)
· Networking (Jaringan LAN,
wireless)
· SOP (Standar Operasional
Prosedur)
· SDM (Sumber Daya Manusia)
Ketika sistem informasi
telah disiap diimplementasikan ternyata ada beberapa kendala yang terjadi di
lapangan, antara lain ketidaksiapan pihak Rumah Sakit dalam menerapkan sistem informasi
yang terintegrasi dan berbasis komputer, sulitnya merubah pola kerja yang telah
terbiasa dengan sistem manual menjadi komputerisasi, dan penyajian data yang
belum semuanya dalam bentuk elektronik yang akan memudahkan proses migrasi data.
Secara garis besar, ruang lingkup SIMRS ini
bisa digambarkan sebagai berikut:
· Proses registrasi pasien umum dan
pasien penjamin selain ASKES
· Proses registrasi pasien ASKES
· Alur pelayanan perawatan pasien rawat
jalan
· Alur pelayanan Pasien UGD
· Alur
pelayanan pasien di unit penunjang
II.2. STRATEGI
SIM RUMAH SAKIT
Strategi adalah pendekatan pola pikir, perencanaan
dan pengambilan keputusan dalam situasi bisnis yang mengharuskan manajer untuk
mengetahui, memahami, menerima dan mendukung misi organisasi, atau unit di
dalam organisasi, dan menghubungkan misi tersebut dengan lingkungan ditempat
keputusan-keputusan tersebut akan diimplementasikan. “Driving force” di balik
pola pikir, perencanaan dan manajemen strategis adalah misi organisasi.
Manajemen strategis adalah kegiatan kolektif
yang menyangkut pemahaman tentang hakikat dan implikasi dari perubahan
eksternal, kemampuan untuk mengembangkan strategi yang efektif dalam menghadapi
perubahan, dan kemauan serta kemampuan untuk mengelola secara aktif momentum
organisasi suatu keharusan bagi manajer rumah sakit, untuk memahami
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya, tidak hanya responsif
terhadap perubahan tetapi harus mampu menciptakan masa depan manajemen
strategis, disusun sebagai pendekatan atau filosofi untuk mengelola organisasi
yang sangat kompleks.
Model manajemen strategis yang mencakup
pendekatan analitis dan emergent biasanya terdiri dari tiga elemen : pola pikir
strategis (strategic thinking) perencanaan strategis (strategic planning) dan momentum
strategis (strategic momentum)
Dengan demikian secara umum sistem informasi Rumah Sakit harus selaras
dengan bisnis utama (core bussines)
dari Rumah Sakit itu sendiri, terutama untuk informasi riwayat kesehatan pasien
atau rekam medis (tentang indentitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien), informasi kegiatan
operasional (termasuk informasi sumber daya manusia, material, alat kesehatan,
penelitian serta bank data.
II.3. PROSES
BISNIS SIM RUMAH SAKIT
Pertumbuhan teknologi komunikasi dan informasi telah
menyentuh banyak lapisan kehidupan, termasuk dalam bidang kesehatan. Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan salah satu bagian penting
dalam penyelenggaraan rumah sakit terutama kaitannya dalam melakukan pencatatan
dan pelaporan. Bahkan kewajiban menyelenggarakan SIMRS ini telah tercantum
dalam UU Nomor 44 tahun tentang Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 82 tahun 2013 tentang SIMRS.
Namun saat ini masih banyak rumah sakit yang
belum menerapkan SIMRS secara optimal. Permasalahan yang masih terjadi saat ini
adalah antrian calon pasien yang mengantri berjam-jam untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan. Hal ini disebabkan pengantrian data dilakukan 2 kali untuk
menerbitkan Surat Elegibitas Peserta (SEP) dan Pendaftaran Rumah Sakit.
Saat ini, tim IT Kementerian Kesehatan
mengembangkan Sistem Informasi Rumah Sakit Generik Open Source (SIMRS GOS).
Dengan menggunakan SIMRS GOS ini didapat berbagai manfaat, salah satunya
membantu dalam hal bisnis proses Manajemen Rumah Sakit.
Selain itu, aplikasi ini dapat diperoleh
secara gratis tanpa perlu membayar lisensi dan dapat dikembangkan dan
disesuaikan dengan kebutuhan pihak Rumah Sakit, Baik secara mandiri, bersama
pusat dan atau pihak ke-3.
Untuk mendapatkan SIMRS GOS ada beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi oleh Pihak Rumah Sakit yaitu mempunyai Infrastruktur IT
(Jaringan LAN, Komputer Client dan Server), dan memiliki minimal 1 (satu) orang
SDM IT yang akan dilatih dan yang memiliki kompetensi dalam bidang pemograman.
Sistem ini memungkinkan dua sistem berbeda
melakukan dua proses pada saat yang sama, tanpa adanya intervensi satu sistem
ke sistem lainnya secara langsung. Sehingga calon pasien kini tidak perlu
mengantri berjam-jam di loket pendaftaran.
Maka, penting sebuah RS untuk terus
meningkatkan pelayanan melalui pengembangan Sistem Informasi RS. Dengan
diterapkannya sistem yang optimal, pelayanan akan lebih lancar, efektif,
efisien. Kepastian pembiayaan dan kecepatan klaim akan semakin baik, serta
terjadinya kepuasan konsumen baik pasien, rumah sakit, maupun stake holder
lainnya.
II.4. ARSITEKTUR
SIM RUMAH SAKIT
Untuk kebutuhan Sistem informasi RS
saja, tetapi juga harus mampu digunakan untuk berbagai hal, seperti jalur telepon IP, CCTV,
Intelegent Building, Medical Equipment dan lain-lain.
Untuk mendukung pelayanan tersebut, maka
infrastruktur jaringan komunikasi data yang disyaratkan adalah:
1. Meningkatkan unjuk kerja dan
memudahkan untuk melakukan manajemen lalu lintas data pada jaringan komputer,
seperti utilisasi, segmentasi jaringan, dan security.
2. Membatasi broadcase domain pada
jaringan, duplikasi IP address dan segmentasi jaringan menggunakan VLAN
(virtual LAN) untuk setiap gedung dan atau lantai.
3. Memiliki jalur backbone fiber optik
dan backup yang berbeda jalur, pada keadaan normal jalur backup digunakan untuk
memperkuat kinerja jaringan/redudant, tapi dalam keadaan darurat backup
jaringan dapat mengambil alih kegagalan jaringan.
4. Memanfaatkan peralatan aktif yang ada,
baik untuk melengkapi kekurangan sumber daya maupun sebagai backup
5. Dianjurkan pemasangan oleh vendor
jaringan yang tersertifikasi (baik perkabelan maupun perangkat aktif).
6. Dokumentasi sistem jaringan lengkap
(perkabelan, konfigurasi, uji coba, dan sejenisnya) baik hardcopy maupun
softcopy.
7. Mengingat penggunaan jaringan yang
komplek kedepan, maka perangkat aktif mengharuskan pengelolaan bertingkat.
II.5. ARSITEKTUR
APLIKASI SIMRS
Mengingat kompleksnya proses bisnis pada Rumah Sakit,
berikut ini gambaran arsitektur minimal dan variabel SIMRS yang dapat
mengakomodir kebutuhan informasi.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) merupakan prosedur pemrosesan data rumah sakit memanfaatkan teknologi
informasi yang terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan
efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi pihak manajemen,
sehingga dalam tahapannya akan membuat beberapa SOP (standard operating
procedure) baru guna menunjang kelancaran penerapan SIMRS yang tertata dengan
baik dan rapi.
1. Front Office
Selama proses perawatan, pasien akan
menggunakan sumber daya, mendapat layanan dan tindakan dari unit-unit seperti
farmasi, laboratorium, radiologi, gizi, bedah, invasive, diagnostic
non invasive dan lainnya. Unit tersebut mendapat order/pesanan dari
dokter (misalnya berupa resep untuk farmasi, formulir lab dan sejenisnya) dan
perawat.
Jadi dokter dan perawat sebagai aktor / SDM
inti pada proses bisnis Rumah Sakit (seluruh order berasal
dari mereka). Karena itu kami menyebutkan inti sistem ini sebagai order
communation sistem. Front Office SIMRS meliputi:
· Antrian registrasi
· Modul appointment
· Registrasi
· Pelayanan informasi
· Pengaduan
· Pelayanan informasi
· Publik
2. Back office
Rumah Sakit merupakan unit yang mengelola
sumber daya fisik (manusia, uang, mesin/alat kesehatan/aset, material seperti
obat, reagen, alat tulis kantor, barang habis pakai dan sejenisnya). Walaupun
proses bisnis setiap Rumah Sakit unik tapi tetap terdapat proses umum,
diantaranya perencanaan, pembelian / pengadaan, pemeliharaan stok / inventory,
pengelolaan Aset, pengelolaan SDM, pengelolaan uang (hutang, piutang, kas, buku
besar dan lainnya).
Proses back office ini
berhubungan / link dengan proses pada front office, digambarkan
berikut ini :
· Komunikasi
One Medic – One Solutions for Health
Information Sistem merupakan
suatu aplikasi piranti lunak yang telah dikembangkan sejak tahun 2008.
Protocol komunikasi yang tersedia telah dilengkapi dengan sistem keamanan
sehingga dapat menekan berbagai tindakan cyber crime oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab.
Untuk media komunikasi informasi antara unit
dapat digunakan media komputer yang sudah terintegrasi dengan jaringan LAN
dengan menggunakan aplikasi Messenger atau chating, selain itu juga sudah ada
nya telepon lokal yang membantu hubungan komunikasi antar unit.Sedangkan untuk
akses komunikasi ke luar instansi menggunakan akses internet yang terintegrasi
melalui jaringan Pemerintah Kota.
· Kolaborasi
Salah satu kolaborasi untuk
mengembangkan SIMRS adalah dalam bentuk Kerjasama Operasional (KSO)
atau Build Operational Transfer (BOT). RS mempunyai peluang pasar
berupa kunjungan pasien sedangkan konsultan / vendor akan bertindak sebagai
investor untuk menyediakan teknologi informasi yang selalu update
baik berupa
1) Perangkat keras (Server, PC
&Jaringan),
2) Perangkat
lunak (Software) maupun
3) sumber daya
manusia (Brainware) baik tenaga operator ( Data Entry),
Programmer maupun tenaga lainnya.
Manfaat utama dari kegiatan KSO SIMRS ini
adalah adanya jaminan berkelanjutan serta proses pendampingan / transfer
knowledge SIMRS, sehingga akan meminimalkan resiko-resiko kegagalan
implementasi di pihak RS dan akan menekan cost / biaya yang
dikeluarkan untuk investasi teknologi informasi yang senantiasa selalu
update.
Rumah Sakit akan menerima sistem secara
keseluruhan baik modul aplikasi, source code maupun blue print sistem pada
masa akhir kerjasama sehingga RS diharapkan akan menjadi mandiri dalam mengelola
SIMRS pasca masa KSO tanpa ketergantungan dari pihak konsultan dan bisa menjadi
revenue center karena bisa mengembangkan sistem yang ada ke RS yang lain.
II.6. TANTANGAN
PENERAPAN SIMRS
Perkembangan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) masih belum lancar dan banyak rumah sakit
mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan dan
kendala. Permasalahan yang menjadi kendala dan hambatan tersebut adalah sebagai
berikut :
1.
Pemahaman para pemakai tentang komputer yang masih
kurang
2.
Pemahaman para spesialis bidang informasi tentang
bisnis dan peran manajemen yang masih minim
3.
Relatif mahalnya harga perangkat komputer
4.
Ambisius para pengguna yang terlalu yakin dapat
membangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua
lapisan pegawai
Permasalahan yang menjadi penghambat
dan kendala dalam perkembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS),
menjadi tantangan tersendiri bagi para pengembang Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS) ini. Setiap Rumah Sakit harus memahami
betapa pentingnya manajemen informasi bagi perkembangan Rumah Sakit. Terdapat
dua alasan utama mengapa terdapat perhatian yang besar terhadap manajemen
informasi, yaitu meningkatnya kompleksitas kegiatan rumah sakit dan
meningkatnya kemampuan komputer. Dengan tersedianya informasi yang berkualitas,
tentunya juga mendorong pegawai untuk meningkatkan kemampuan kompetitif (competitive advantage) Rumah Sakit.
Penyelesaian yang harus dilakukan
oleh Rumah Sakit dalam menghadapi permasalahan dan kendala dari pengembangan
Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) adalah dengan memberikan
pemahaman kepada setiap anggota organisasi mengenai pentingnya Sistem informasi
manajemen rumah sakit (SIM), memberikan pelatihan yang intensif kepada pengguna
Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS), dan memberikan insentif kepada
setiap pegawai yang dapat memanfaatkan Sistem informasi manajemen rumah sakit
(SIMRS) dengan lebih optimal.
Manajemen tidak dapat mengabaikan
sistem informasi karena sistem informasi memainkan peran yang penting di dalam
suatu organisasi. Sistem informasi sangat mempengaruhi secara langsung dalam
pengambilan keputusan, membuat rencana, dan mengelola pegawai, serta
meningkatkan sasaran kinerja yang hendak dicapai, yaitu bagaimana menetapkan
ukuran atau bobot setiap tujuan / kegiatan, menetapkan
standar pelayanan minimum, dan menetapkan standar dan prosedur pelayanan baku
kepada masyarakat. Untuk itu, tanggung jawab terhadap sistem informasi tidak
dapat didelegasikan begitu saja kepada sembarang pengambil keputusan.
Pengembangan dan pengelolaan sistem
saat ini membutuhkan partipasi banyak pihak di dalam Rumah Sakit, jika
dibandingkan peran dan partisipasi pada periode-periode yang lalu.
BAB III
PENUTUP
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan bidang yang harus dikembangkan oleh
setiap Rumah Sakit yang ada di Indonesia. Perkembangan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) sangat cepat dan
pesat, untuk itu setiap Rumah Sakit harus dengan cepat beradaptasi dengan
teknologi ini.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) memainkan
peran yang sangat besar dan berpengaruh di dalam rumah sakit karena semakin
tingginya kemampuan teknologi komputer dan semakin murahnya biaya pemanfaatan
teknologi komputer tersebut.
Permasalahan yang menghambat dan menjadi kendala
bagi pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di Indonesia bukan menjadi penghalang bahwa teknologi
ini tidak digunakan dan dikembangkan. Setiap Rumah Sakit yang memiliki hambatan
dan kendala dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) harus dengan cepat mengatasi dan menyelesaikannya
dengan memberikan pemahaman, pelatihan dan insentif kepada setiap pegawai yang
memanfaatkan Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) dengan lebih optimal.
Pemanfaatan Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang optimal, akan memberikan banyak manfaat dan keuntungan bagi Rumah Sakit tersebut.
Untuk menunjang terlaksananya penerapan SIMRS
yang benar dan sesuai kebutuhan yang harus disiapkan adalah :
· Software
(Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit).
· Hardware
(perangkat Keras berupa komputer, printer dan lainnya).
· Networking
(jaringan LAN, wireless dan lainnya).
· SOP
(Standard Operating Procedure).
· Komitmen
(komitmen semua unit / departemen / instalasi yang terkait untuk sama-sama
mejalankan sistem karena sistem tidak akan berjalan tanpa di-input).
· SDM (sumberdaya manusia adalah faktor
utama suksesnya sebuah sistem dimana data di-input dan diproses melalui tenaga
SDM tersebut).
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit. Jakarta. 2013.
Andrazain. “Contoh Penerapan
Sistem Informasi Manajemen”. Web Akses : 20 September 2015. (https://andrazain.wordpress.com/2013/04/28/contoh-penerapan-sistem-informasi-manajemen/)
Ernawati, Etty. “Pengembangan
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMR) untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan”. Web
Akses : 20 September 2015. (http://pkko.fik.ui.ac.id/files/Pengembangan%20Sistem%20Informasi%20Rumah%20Sakit%20-Rev..doc.)
PT. Simpul Reka Sarana. “Proposal
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit”. Web Akses. 20 September 2015. (http://www.slideshare.net/ariswidi/proposal-simrs-terintegrasi)
Widiatmoko, Aris. “Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit”. Web Akses : 20 September 2015. (http://www.slideshare.net/ariswidi/simrs?related=1)
Silahkan kunjungi juga artikel lainnya :
Terimakasih.
sweetfairy3783@gmail.com
MTS.153110735
Tidak ada komentar:
Posting Komentar