Kamis, 24 September 2015

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS)

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS)



Dosen Pengampu :
Dr. Ir. H. SUMIRIN, MS



Disusun oleh :

ARI AYU KUSUMANINGTYAS, ST
NIM. MTS.153110735



PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2015


BAB I
 PENDAHULUAN

I.1.       LATAR BELAKANG
Sistem Informasi Manajemen (SIM) bagi suatu rumah sakit merupakan hal yang sangat penting untuk segera diterapkan.Hal ini mengingat semakin kompleksnya permasalahan yang ada dalam data medik pasien maupun data-data administrasi yang ada di rumah sakit.Namun menyediakan SIM bukanlah hal yang mudah, terutama jika dikaitkan dengan biaya pengadaan SIM yang relatif sangat besar.
Penerapan sistem informasi pada suatu rumah sakit memerlukan suatu perencanaan yang matang. Bila dilakukan secara tergesa-gesa tanpa melakukan perencanaan terlebih dahulu dikhawatirkan akan memakan biaya yang mahal, kemungkinan ada biaya baru baik untuk riset kelayakan dan lain-lain akan menambah biaya selanjutnya. Dalam penerapan sistem informasi maka masalah finansial merupakan faktor yang sangat penting.
Beberapa hambatan-hambatan yang sering dialami oleh pihak Rumah Sakit yang disebabkan oleh sistem informasi yang belum dikelola dengan baik adalah pencatatan yang berulang yang menyebabkan penduplikasian data, data yang belum terintegrasi atau masih tersebar, pencatatan data masih dilakukan secara manual sehingga banyak terdapat kesalahan dan informasi terlambat disebarkan.
Oleh karena sistem informasi manajemen untuk Rumah Sakit sangat perlu dilakukan agar dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, dapat menyajikan laporan akurat sehingga dapat memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.

I.2.       TUJUAN PENERAPAN SIMRS

Tujuan Umum penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah : Meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepeda pasien secara optimal.


 Sedangkan Tujuan khususnya, antara lain :
1.                  Merubah cara konvensional menjadi  cara yang modern
2.                  Agar dapat bersaing secara globalisasi
3.                  Mengurangi kekeliruan dalam segala aspek pelayanan kesehatan
4.                  Memotivasi pekerja bekerja lebih praktis
5.                  Meningkatkan kinerja pekerja
6.                  Menjadikan Rumah Sakit pilihan pasien diantara rumah sakit lain
7.                  Efisien dan efektik dalam kebutuhan tenaga.
8.                  Mengurangi biaya yang berlebihan.




BAB II
PEMBAHASAN

II.1.     PENGERTIAN SIMRS
Sistem Informasi Manajemen terdiri dari tiga kata yaitu sistem, informasi dan manajemen. Sistem adalah suatu himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Informasi adalah data yang telah disusun sedemikian rupa, sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang akan menggunkannya untuk membuat keputusan. Manajemen adalah tindakan memikirkan dan mencapai hasil-hasil yang diinginkan melalui usaha kelompok yang terdiri dari tindakan mendayagunakan bakat-bakat manusia dan sumber-sumber daya. Sehingga Sistem Informasi Manajemen berarti suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah suatu prosedur pemrosesan data-data baik data-data umum Rumah Sakit maupun data-data medik pasien sehingga dapat mendukung proses pengambilan keputusan manajemen.
Jika lebih spesifik lagi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang dimaksudkan adalah suatu sistem yang telah berbasiskan komputer untuk mengolah data-data medik pasien maupun data-data administrasi yang dimiliki rumah sakit. Selama ini jika kita bicara tentang rumah sakit, yang paling mudah diingat adalah pelayanannya yang tidak memuaskan ketika melakukan administrasi atau waktu yang terlalu yang dibutuhkan oleh perawat untuk mencari data-data medik pasien.
Sedangkan untuk melakukan penerapan sistem informasi rumah sakit dibutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Banyak yang harus benar-benar dipersiapkan agar hasil yang akan diperoleh seperti apa yang diharapkan. Komponen utama untuk menunjang terlaksananya penerapan sistem informasi yang benar dan sesuai kebutuhan :
·      Software (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit)
·      Hardware (seperangkat komputer)
·      Networking (Jaringan LAN, wireless)
·      SOP (Standar Operasional Prosedur)
·      SDM (Sumber Daya Manusia)
Ketika sistem informasi telah disiap diimplementasikan ternyata ada beberapa kendala yang terjadi di lapangan, antara lain ketidaksiapan pihak Rumah Sakit dalam menerapkan sistem informasi yang terintegrasi dan berbasis komputer, sulitnya merubah pola kerja yang telah terbiasa dengan sistem manual menjadi komputerisasi, dan penyajian data yang belum semuanya dalam bentuk elektronik yang akan memudahkan proses migrasi data.
Secara garis besar, ruang lingkup SIMRS ini bisa digambarkan sebagai berikut:
·      Proses registrasi pasien umum dan pasien penjamin selain ASKES
·      Proses registrasi pasien ASKES
·      Alur pelayanan perawatan pasien rawat jalan
·      Alur pelayanan Pasien UGD
·      Alur pelayanan pasien di unit penunjang

 II.2.     STRATEGI SIM RUMAH SAKIT
            Strategi adalah pendekatan pola pikir, perencanaan dan pengambilan keputusan dalam situasi bisnis yang mengharuskan manajer untuk mengetahui, memahami, menerima dan mendukung misi organisasi, atau unit di dalam organisasi, dan menghubungkan misi tersebut dengan lingkungan ditempat keputusan-keputusan tersebut akan diimplementasikan. “Driving force” di balik pola pikir, perencanaan dan manajemen strategis adalah misi organisasi.
Manajemen strategis adalah kegiatan kolektif yang menyangkut pemahaman tentang hakikat dan implikasi dari perubahan eksternal, kemampuan untuk mengembangkan strategi yang efektif dalam menghadapi perubahan, dan kemauan serta kemampuan untuk mengelola secara aktif momentum organisasi suatu keharusan bagi manajer rumah sakit, untuk memahami perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya, tidak hanya responsif terhadap perubahan tetapi harus mampu menciptakan masa depan manajemen strategis, disusun sebagai pendekatan atau filosofi untuk mengelola organisasi yang sangat kompleks.
Model manajemen strategis yang mencakup pendekatan analitis dan emergent biasanya terdiri dari tiga elemen : pola pikir strategis (strategic thinking) perencanaan strategis (strategic planning) dan momentum strategis (strategic momentum)
Dengan demikian secara umum sistem informasi Rumah Sakit harus selaras dengan bisnis utama (core bussines) dari Rumah Sakit itu sendiri, terutama untuk informasi riwayat kesehatan pasien atau rekam medis (tentang indentitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien), informasi kegiatan operasional (termasuk informasi sumber daya manusia, material, alat kesehatan, penelitian serta bank data.

II.3.     PROSES BISNIS SIM RUMAH SAKIT
            Pertumbuhan teknologi komunikasi dan informasi telah menyentuh banyak lapisan kehidupan, termasuk dalam bidang kesehatan. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan salah satu bagian penting dalam penyelenggaraan rumah sakit terutama kaitannya dalam melakukan pencatatan dan pelaporan. Bahkan kewajiban menyelenggarakan SIMRS ini telah tercantum dalam UU Nomor 44 tahun tentang Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 82 tahun 2013 tentang SIMRS.
Namun saat ini masih banyak rumah sakit yang belum menerapkan SIMRS secara optimal. Permasalahan yang masih terjadi saat ini adalah antrian calon pasien yang mengantri berjam-jam untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Hal ini disebabkan pengantrian data dilakukan 2 kali untuk menerbitkan Surat Elegibitas Peserta (SEP) dan Pendaftaran Rumah Sakit.
Saat ini, tim IT Kementerian Kesehatan mengembangkan Sistem Informasi Rumah Sakit Generik Open Source (SIMRS GOS). Dengan menggunakan SIMRS GOS ini didapat berbagai manfaat, salah satunya membantu dalam hal bisnis proses Manajemen Rumah Sakit.
Selain itu, aplikasi ini dapat diperoleh secara gratis tanpa perlu membayar lisensi dan dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pihak Rumah Sakit, Baik secara mandiri, bersama pusat dan atau pihak ke-3.
Untuk mendapatkan SIMRS GOS ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh Pihak Rumah Sakit yaitu mempunyai Infrastruktur IT (Jaringan LAN, Komputer Client dan Server), dan memiliki minimal 1 (satu) orang SDM IT yang akan dilatih dan yang memiliki kompetensi dalam bidang pemograman.
Sistem ini memungkinkan dua sistem berbeda melakukan dua proses pada saat yang sama, tanpa adanya intervensi satu sistem ke sistem lainnya secara langsung. Sehingga calon pasien kini tidak perlu mengantri berjam-jam di loket pendaftaran.
Maka, penting sebuah RS untuk terus meningkatkan pelayanan melalui pengembangan Sistem Informasi RS. Dengan diterapkannya sistem yang optimal, pelayanan akan lebih lancar, efektif, efisien. Kepastian pembiayaan dan kecepatan klaim akan semakin baik, serta terjadinya kepuasan konsumen baik pasien, rumah sakit, maupun stake holder lainnya.

II.4.     ARSITEKTUR SIM RUMAH SAKIT
            Untuk kebutuhan Sistem informasi RS saja, tetapi juga harus mampu digunakan untuk berbagai hal, seperti jalur telepon IP, CCTV, Intelegent Building, Medical Equipment dan lain-lain.
Untuk mendukung pelayanan tersebut, maka infrastruktur jaringan komunikasi data yang disyaratkan adalah:
1.       Meningkatkan unjuk kerja dan memudahkan untuk melakukan manajemen lalu lintas data pada jaringan komputer, seperti utilisasi, segmentasi jaringan, dan security.
2.       Membatasi broadcase domain pada jaringan, duplikasi IP address dan segmentasi jaringan menggunakan VLAN (virtual LAN) untuk setiap gedung dan atau lantai.
3.       Memiliki jalur backbone fiber optik dan backup yang berbeda jalur, pada keadaan normal jalur backup digunakan untuk memperkuat kinerja jaringan/redudant, tapi dalam keadaan darurat backup jaringan dapat mengambil alih kegagalan jaringan.
4.       Memanfaatkan peralatan aktif yang ada, baik untuk melengkapi kekurangan sumber daya maupun sebagai backup
5.       Dianjurkan pemasangan oleh vendor jaringan yang tersertifikasi (baik perkabelan maupun perangkat aktif).
6.       Dokumentasi sistem jaringan lengkap (perkabelan, konfigurasi, uji coba, dan sejenisnya) baik hardcopy maupun softcopy.
7.       Mengingat penggunaan jaringan yang komplek kedepan, maka perangkat aktif mengharuskan pengelolaan bertingkat.

II.5.     ARSITEKTUR APLIKASI SIMRS
            Mengingat kompleksnya proses bisnis pada Rumah Sakit, berikut ini gambaran arsitektur minimal dan variabel SIMRS yang dapat mengakomodir kebutuhan informasi.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan prosedur pemrosesan data rumah sakit memanfaatkan teknologi informasi yang terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi pihak manajemen, sehingga dalam tahapannya akan membuat beberapa SOP (standard operating procedure) baru guna menunjang kelancaran penerapan SIMRS yang tertata dengan baik dan rapi.
1.    Front Office
Selama proses perawatan, pasien akan menggunakan sumber daya, mendapat layanan dan tindakan dari unit-unit seperti farmasi, laboratorium, radiologi, gizi, bedah, invasivediagnostic non invasive dan lainnya. Unit tersebut mendapat order/pesanan dari dokter (misalnya berupa resep untuk farmasi, formulir lab dan sejenisnya) dan perawat.
Jadi dokter dan perawat sebagai aktor / SDM inti pada proses bisnis Rumah Sakit (seluruh order berasal dari mereka). Karena itu kami menyebutkan inti sistem ini sebagai order communation sistem. Front Office SIMRS meliputi:
·      Antrian registrasi
·      Modul appointment
·      Registrasi
·      Pelayanan informasi
·      Pengaduan
·      Pelayanan informasi
·      Publik

2.    Back office
Rumah Sakit merupakan unit yang mengelola sumber daya fisik (manusia, uang, mesin/alat kesehatan/aset, material seperti obat, reagen, alat tulis kantor, barang habis pakai dan sejenisnya). Walaupun proses bisnis setiap Rumah Sakit unik tapi tetap terdapat proses umum, diantaranya perencanaan, pembelian / pengadaan, pemeliharaan stok / inventory, pengelolaan Aset, pengelolaan SDM, pengelolaan uang (hutang, piutang, kas, buku besar dan lainnya).
Proses back office  ini berhubungan / link dengan proses pada  front office, digambarkan berikut ini :
·      Komunikasi
One Medic – One Solutions for Health Information Sistem  merupakan suatu aplikasi piranti lunak yang telah dikembangkan sejak tahun 2008.  Protocol komunikasi yang tersedia telah dilengkapi dengan sistem keamanan sehingga dapat menekan berbagai tindakan cyber crime oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Untuk media komunikasi informasi antara unit dapat digunakan media komputer yang sudah terintegrasi dengan jaringan LAN dengan menggunakan aplikasi Messenger atau chating, selain itu juga sudah ada nya telepon lokal yang membantu hubungan komunikasi antar unit.Sedangkan untuk akses komunikasi ke luar instansi menggunakan akses internet yang terintegrasi melalui jaringan Pemerintah Kota.
·      Kolaborasi
Salah satu kolaborasi untuk mengembangkan SIMRS adalah dalam bentuk Kerjasama Operasional (KSO) atau Build Operational Transfer (BOT). RS mempunyai peluang pasar berupa kunjungan pasien sedangkan konsultan / vendor akan bertindak sebagai investor untuk menyediakan teknologi informasi yang selalu update baik berupa
1)    Perangkat keras (Server, PC &Jaringan),
2)    Perangkat lunak (Software) maupun
3)    sumber daya manusia (Brainware) baik tenaga operator ( Data Entry), Programmer maupun tenaga lainnya.

Manfaat utama dari kegiatan KSO SIMRS ini adalah adanya jaminan berkelanjutan serta proses pendampingan / transfer knowledge SIMRS, sehingga akan meminimalkan resiko-resiko kegagalan implementasi di pihak RS dan akan menekan cost / biaya yang dikeluarkan untuk investasi teknologi informasi yang senantiasa selalu update.
Rumah Sakit akan menerima sistem secara keseluruhan baik modul aplikasi, source code maupun blue print sistem pada masa akhir kerjasama sehingga RS diharapkan akan menjadi mandiri dalam mengelola SIMRS pasca masa KSO tanpa ketergantungan dari pihak konsultan dan bisa menjadi revenue center karena bisa mengembangkan sistem yang ada ke RS yang lain.

II.6.     TANTANGAN PENERAPAN SIMRS
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) masih belum lancar dan banyak rumah sakit mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan dan kendala. Permasalahan yang menjadi kendala dan hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
1.         Pemahaman para pemakai tentang komputer yang masih kurang
2.         Pemahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran manajemen yang masih minim
3.         Relatif mahalnya harga perangkat komputer
4.         Ambisius para pengguna yang terlalu yakin dapat membangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan pegawai

Permasalahan yang menjadi penghambat dan kendala dalam perkembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), menjadi tantangan tersendiri bagi para pengembang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) ini. Setiap Rumah Sakit harus memahami betapa pentingnya manajemen informasi bagi perkembangan Rumah Sakit. Terdapat dua alasan utama mengapa terdapat perhatian yang besar terhadap manajemen informasi, yaitu meningkatnya kompleksitas kegiatan rumah sakit dan meningkatnya kemampuan komputer. Dengan tersedianya informasi yang berkualitas, tentunya juga mendorong pegawai untuk meningkatkan kemampuan kompetitif (competitive advantage) Rumah Sakit.
Penyelesaian yang harus dilakukan oleh Rumah Sakit dalam menghadapi permasalahan dan kendala dari pengembangan Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) adalah dengan memberikan pemahaman kepada setiap anggota organisasi mengenai pentingnya Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM), memberikan pelatihan yang intensif kepada pengguna Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS), dan memberikan insentif kepada setiap pegawai yang dapat memanfaatkan Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) dengan lebih optimal.
Manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi memainkan peran yang penting di dalam suatu organisasi. Sistem informasi sangat mempengaruhi secara langsung dalam pengambilan keputusan, membuat rencana, dan mengelola pegawai, serta meningkatkan sasaran kinerja yang hendak dicapai, yaitu bagaimana menetapkan ukuran atau bobot setiap tujuan / kegiatan, menetapkan standar pelayanan minimum, dan menetapkan standar dan prosedur pelayanan baku kepada masyarakat. Untuk itu, tanggung jawab terhadap sistem informasi tidak dapat didelegasikan begitu saja kepada sembarang pengambil keputusan.
Pengembangan dan pengelolaan sistem saat ini membutuhkan partipasi banyak pihak di dalam Rumah Sakit, jika dibandingkan peran dan partisipasi pada periode-periode yang lalu.



BAB III
PENUTUP

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan bidang yang harus dikembangkan oleh setiap Rumah Sakit yang ada di Indonesia. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) sangat cepat dan pesat, untuk itu setiap Rumah Sakit harus dengan cepat beradaptasi dengan teknologi ini.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) memainkan peran yang sangat besar dan berpengaruh di dalam rumah sakit karena semakin tingginya kemampuan teknologi komputer dan semakin murahnya biaya pemanfaatan teknologi komputer tersebut.
Permasalahan yang menghambat dan menjadi kendala bagi pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di Indonesia bukan menjadi penghalang bahwa teknologi ini tidak digunakan dan dikembangkan. Setiap Rumah Sakit yang memiliki hambatan dan kendala dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) harus dengan cepat mengatasi dan menyelesaikannya dengan memberikan pemahaman, pelatihan dan insentif kepada setiap pegawai yang memanfaatkan Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) dengan lebih optimal.
Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang optimal, akan memberikan banyak manfaat dan keuntungan bagi Rumah Sakit tersebut.
Untuk menunjang terlaksananya penerapan SIMRS yang benar dan sesuai kebutuhan yang harus disiapkan adalah :
·      Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit).
·      Hardware (perangkat Keras berupa komputer, printer dan lainnya).
·      Networking (jaringan LAN, wireless dan lainnya).
·      SOP (Standard Operating Procedure).
·      Komitmen (komitmen semua unit / departemen / instalasi yang terkait untuk sama-sama mejalankan sistem karena sistem tidak akan berjalan tanpa di-input).
·      SDM (sumberdaya manusia adalah faktor utama suksesnya sebuah sistem dimana data di-input dan diproses melalui tenaga SDM tersebut).


DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Jakarta. 2013.
Andrazain. “Contoh Penerapan Sistem Informasi Manajemen”. Web Akses : 20 September 2015. (https://andrazain.wordpress.com/2013/04/28/contoh-penerapan-sistem-informasi-manajemen/)
Ernawati, Etty. “Pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMR) untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan”. Web Akses : 20 September 2015. (http://pkko.fik.ui.ac.id/files/Pengembangan%20Sistem%20Informasi%20Rumah%20Sakit%20-Rev..doc.)
PT. Simpul Reka Sarana. “Proposal Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit”. Web Akses. 20 September 2015. (http://www.slideshare.net/ariswidi/proposal-simrs-terintegrasi)
Widiatmoko, Aris. “Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit”. Web Akses : 20 September 2015. (http://www.slideshare.net/ariswidi/simrs?related=1)


Silahkan kunjungi juga artikel lainnya :

Terimakasih.
sweetfairy3783@gmail.com
MTS.153110735



Tidak ada komentar:

Posting Komentar